MAKALAH MEMAHAMI SURAH AL-HUMAZAH AT-TAKASUR DAN AL-ZALZALAH DANMEMAHAMI HUKUM BACAAN ALIF-LAM SERTA DILENGKAPI DENGANHADIST TENTANG SHALAT BERJAMA’AH
M A K A L A H
MEMAHAMI SURAH AL-HUMAZAH AT-TAKASUR DAN
AL-ZALZALAH DANMEMAHAMI HUKUM BACAAN
ALIF-LAM SERTA DILENGKAPI DENGANHADIST
TENTANG SHALAT BERJAMA’AH
OLEH:
KELOMPOKV
KHOIRUL MARZUKI HSB
LENGGA SAFITRI HASIBUAN
PRODI PGMI II-B
MATA KULIAH : AL-QUR’AN & HADIST
DOSEN PENGAMPU : SUTAN BOTUNG HASIBUAN,
M.Pd.I
Sekolah Tinggi Agama Islam
Barumun
Raya Sibuhuan
JL.KH.DEWANTARA NO.66 B SIBUHUAN
T.A. 2016/2017
KATA PENGANTAR
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
Assalamua’alaikum
Wr.Wb.....
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang
berjudul “Memahami Surah
Al-Humazah At-Takasur dan Al-Zalzalah dan Memahami Bacaan Al-Qamariyah dan
Al-Syamsiyah serta Dilengkapi dengan Hadist Tentang Shalat Berjama’ah” ini bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dari bapak Sutan Botung Hasibuan, M.Pd.I. Sholawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga.
Aamiin.
Di dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
berbagai kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan Yang Maha
Kuasa dan dari semua pihak serta dengan usaha yang semaksimal mungkin,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun dari tata cara penulisan.
Untuk itu kami masih mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga bermanfaat bagi kita
semua.
Sibuhuan, 14
Maret 2017
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
PEMBAHASAN................................................................................................................ 1
A. SURAH AL-HUMAZAH (PENGUMPAT)........................................................... 1
B. SURAH AT-TAKATSUR (BERMEGAH-MEGAHAN)...................................... 3
C. SURAH AL-ZALZALAH (GONCANGAN)........................................................ 5
D. BACAAN ALIF-LAM............................................................................................ 7
E. HADIST TENTANG SHALAT BERJAMA’AH................................................... 9
PENUTUP......................................................................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................... 12
PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan kitab suci ummat Islam, terdapat
banyak surat didalamnya, namun masih banyak dari kita yang belum memahami makna
dari ayat Al-Qur’an tersebut. Banyak versi penafsiran ayat Al-Qur’an sehingga
terjadilah perbedaan paham disetiap ummat Islam. Al-Qur’an juga memiliki aturan
bacanya yang diatur didalam Ilmu Tajwid. Adapun kami disini akan membahas
mengenai tafsiran Surah Al-Humazah, At-Takasur dan Al-Zalzalahdan memahami
hukum bacaan Alif-Lam serta dilengkapidengan hadist tentang shalat berjama’ah.
PEMBAHASAN
MEMAHAMI SURAH AL-HUMAZAH AT-TAKASUR DAN
AL-ZALZALAH
DAN MEMAHAMI HUKUM BACAAN ALIF-LAM SERTA
DILENGKAPI
DENGAN HADIST TENTANG SHALAT BERJAMA’AH
A. SURAH
AL-HUMAZAH (PENGUMPAT)
Surah Al-Humazah merupakan
surat ke 103 terdiri atas 9 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, diturunkan
sesudah surah Al-Qiyaamah. Kaitannya dengan surat Al ‘Ashr ialah ketika Allah di dalam
Surat Al ‘Ashr menyebutkan bahwa semua persoalan manusia bergelimang dalam
kesesatan, kecuali orang yang dilindungi Allah, lalu di surat ini Dia
menyebutkan sebagian sifat-sifat orang yang sesat itu.[1]Dinamai Al-Humazah(pengumpat)diambil dari ayat pertama. Adapun bacaan surah
Al-Humazah sebagai berikut:
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرِّحِيْمِ
وَيْلٌلِّكُلِّ هُمَزَةٍلُّمَزَةٍ﴿۱﴾نِالَّذِيْجَمَعَمَالاًوَعَدَّدَهُ﴿۲﴾يَحْسَبُ أَنَّمَالَهُۤ أَخْلَدَهُ﴿٣﴾
كَلَّالَيُنْبَذَنَّفِى الْحُطَمَةِ﴿٤﴾وَمَاأَدْرَاكَمَاالْحُطَمَةُ﴿٥﴾نَارُاللَّهِالْمُوقَدَةُ﴿٦﴾
الَّتِيْتَطَّلِعُعَلَىالْأَفْئِدَةِ﴿٧﴾إِنَّهَاعَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ﴿٨﴾فِيْعَمَدٍمُّمَدَّدَةٍ﴿٩﴾
Terjemahan
:
(1) Celakalahbagi
setiap pengumpatlagi pencela.
(2) Yang mengumpulkan
harta dan suka menghitung-hitungnya.
(3) Dia
mengira bahwa hartanya itu dapat memeliharanya.
(4) Sekali-kali
Tidak! Sesungguhnya Dia pasti akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
(5) Dan tahukah
kamu apa Huthamah itu?.
(6) (yaitu)
api Neraka Allah yang menyala-nyala.
(7) yang
(membakar) sampai ke hati mereka.
(8) Sesungguhnya
api itu ditutup rapat atas mereka.
(9) (sedang
mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Tafsiran
1.
Ayat 1 : Adapun “pengumpat”ialah
suka memburuk-burukkan orang lain dan merasa bahwa dia saja yang benar.
Kerapkali keburukan orang dibicarakannya dibelakang orang itu, padahal kalau
berhadapan dia bermulut manis. “Pencela” orang yang merasa tiap-tiap pekerjaan
orang lain, betapa pun baiknya, namun bagi dia ada saja cacatnya, ada saja
celanya. Dan dia lupa memperhatikan cacat dan cela yang ada pada dirinya
sendiri.[2]
2.
Ayat 2-3 :Yang
menyebabkan dia mencela dan menghina orang lain, memburuk-burukkan siapa saja
ialah karena kerjanya sendiri hanya mengumpulkan harta kekayaan buat dirinya.
Supaya orang jangan mendekat, dipagarinya dirinya dengan memburukkan dan
menghina orang. Karena buat dia tidak ada kemuliaan, tidak ada kehormatan dan
tidak akan ada harga kita dalam kalangan manusia kalau saku tidak berisi.
Tiap-tiap membumbung menggelembung isi puranya, tiap-tiap naik melangit pula
suaranya. Dia benci kepada kebaikan dan kepada orang yang berbuat baik. Dia
benci kepada pembangunan untuk maslahat umum. Asal ada orang datang mendekati
dia, dsangkanya akan meminta hartanya saja. Kadang-kadang orang
dikata-katainya. Tidak atau jarang sekali dia berfikir bahwa perbuatannya
mengumpat dan mencela dan memburukkan orang lain adalah satu kesalahan besar
dalam masyarakat manusia beriman, yang akan menyebabkan kesusahan bagi dirinya
sendiri di belakang hari. Sebab: “Dia menyangka bahwa hartanya itulah yang
akan memeliharanya.” (ayat 3). Dengan harta bendanya itu dia menyangka akan
terpelihara dari gangguan penyakit, dari bahaya terpencil dan dari kemurkaan
Tuhan. Karena jiwanya telah terpukau oleh harta bendanya itu menyebabkan dia lupa
bahwa hidup ini akan mati, sehat ini akan sakit, kuat ini akan lemah.
3.
Ayat 4-5 : ayat ke-4 membantah dugaan diayat ke-3 itu sambil
mengancam yang bersangkutan bahwa: “Tidak, atau hati-hatilah, Aku bersumpah dia
pasti akan dilemparkan ke neraka al-Hutomah”. Allah pun bertanya diayat
ke-5Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?Adalah untuk
menarik perhatian Nabi tentang
penggambaran betapa ngeri dan pedihnya siksa neraka itu ayat berikutnya.[3]
4.
Ayat 6: Karena selalu dinyalakan, berarti tidak pernah
dibiarkan lindap apinya, bernyala terus, karena ada malaikat yang dikhususkan
kerjanya menjaga selalu kenyalaan itu, maka dari itu berkobarlah apinya terus.
5.
Ayat 7 : Maka hanguslah selalu, terpangganglah selalu hati
mereka itu. Yaitu hati yang sejak dari masa hidup di dunia penuh dengan
kebusukan, merugikan orang lain untuk keuntungan diri sendiri, menginjak-injak
orang lain untuk kemuliaan diri.
6.
Ayat 8 : Setelah masuk ke sana mereka tidak akan
dikeluarkan lagi, dikunci mati dengan tiang panjang melintang.
7.
Ayat 9 : Mereka itu di dalam neraka diikat di tiang
yang panjang, dan tiang-tiang itupun terbakar yang membakar mereka.
Begitulah yang akan terjadi saat terlaksananya azab. Sehingga orang yang
diazab merasa yakin bahwa tak ada lagi jalan keselamatan baginya. Keyakinan
seperti itu akan dialami, baik ia pada akhirnya akan diselamatkan-jika ia
termasuk kelompok kaum Mukmin yang berdosa-ataukah ia tidak akan terselamatkan
untuk selama-lamanya, jika ia termasuk dalam kelompok orang-orang yang telah
‘terlingkungi oleh dosa-dosanyaa’, dan karenanya ia tergolong dalam
kelompok’orang-orang yang binasa’[4].
B. SURAH
AT-TAKATSUR(BERMEGAH-MEGAHAN)
Surah At-takatsur merupakan surat ke 102yang terdiri atas 8 ayat,
termasuk golongan surah Makkiyah, diturunkan sesudah surah Al-Kautsar. Dinamai Surah
At-Takatsur (Bermegah-Megahan) diambil dari ayat pertama[5].
Adapun bacaan surah At-Takatsur sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرِّحِيْمِ
أَلْهَاكُمُ
التَّكَاثُرُ ﴿۱﴾ حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ ﴿۲﴾كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ﴿٣﴾ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ﴿٤﴾ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ ﴿٥﴾ لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَ ﴿٦﴾ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِ ﴿٧﴾ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ﴿٨﴾
Terjemahan
(1) Bermegah-megahan
telah melalaikan kamu.
(2) Sampai kamu
masuk ke dalam kubur.
(3) Janganlah
begitu! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
(4) Kemudian jangan
begitu! Kelak kamu akan mengetahui.
(5) Janganlah
begitu! Jika kamu mengetahui dengan pasti (akibat bermegah-megahan itu),
(6) Niscaya kamu
benar-benar akan melihat neraka Jahim,
(7) Kemudian kamu
benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri (sehingga kamu yakin),
(8) Kemudian kamu
benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia
itu).
Tafsiran
Dr. Muhammad bin Sulaiman al Asyqar mengatakan, makna[6]
Ayat-1 : kesibukan kamu karena banyaknya harta dan anak –kesibukan
duniawi-, dan berbangga-bangga dengan limpahan dunia itu, serta terus menerus
berupaya memperbanyak perolehannya, yang
dapat melalaikan dari keta`atanmu kepada Allah dan untuk melakukan amal-amal
bekal hidup di akhirat.
Ayat-2 : barulah kamu menyadari manakala maut telah menjemputmu,
sementara kamu dalam keadaan seperti itu.
Ayat-3: Allah memberi ancaman kepada mereka dan pastilah mereka akan
mengetahui akibatnya (siksanya) di hari kiamat kelak.
Ayat-4-5: (Allah mengingatkan), andaikan kamu mengetahui perkara (besar)
ini dengan ilmu-yaqin, pastilah kamu dengan banyaknya harta dan anak, tidak
membuat kamu berbangga-bangga yang dapat melalaikan ketaatanmu kepada Allah dan
hari akhirat.
Ayat-6: sungguh kalian akan diperlihatkan al Jahiim (Neraka) kelak di
akhirat, sebuah persaksian dengan jiwa, raga, dan dengan mata kepala sendiri,
sehingga kamu menjadi yakin. (ayat 7).
Pada ayat ke-8, maka Allah mengingatkan kepada kita semua, terutama
mereka yang berbangga-bangga dengan limpahan karunia dunia –harta dan anak
serta lain-lainnya – pastilah mereka akan ditanya tetang limpahan dunia yang
melalaikan dari amal-amal untuk akhirat. Mereka pun akan ditanya tentang
keamanan, kesehatan, waktu luang (kesempatan), juga kelezatan makanan dan
minuman, juga naungan-naungan tempat tinggal (rumah, villa, apartemen, dsj),
untuk dipertanggung jawabkan.
C. SURAH
AL-ZALZALAH (GONCANGAN)
SurahAl-Zalzalah merupakan surat ke 99 yang terdiri atas 8
ayat, termasuk kedalam golongan surat Madaniyah. Diturunkan sesudah surat
An-Nisa’ . Dinamai Al-Zalzalah ddiambil dari kata zilzaalpada ayat
pertama yang berarti goncangan[7].
Adapun surat Al-Zalzalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرِّحِيْمِ
إِذَازُلْزِلَتِ الْأَرْضُ
زِلْزَالَهَا﴿۱﴾
وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا﴿۲﴾وَقَالَ
الْإِنْسَانُ مَالَهَا﴿٣﴾يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا﴿٤﴾بِأَنَّرَبَّكَأَوْحَىلَهَا﴿٥﴾يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُالنَّاسُ أَشْتَاتًالِّيُرَوْاأَعْمَالَهُمْ﴿٦﴾ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ﴿٧﴾وَمَنْ يَعْمَلْ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ﴿٨﴾
Terjemahan
(1)
Apabila bumi diguncangkan dengan
guncangan (yang dahsyat)(1).
(2)
dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang dikandung)nya(2).
(3)
dan manusia bertanya, "Apa
yang terjadi pada bumi ini?" (3)
(4)
Pada hari itu bumi menyampaikan
beritanya(4),
(5)
karena sesungguhnya Tuhanmu telah
memerintahkan (yang demikian itu) padanya.
(6)
Pada hari itu manusia keluar dari
kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok(5),
untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) perbuatannya,
(7)
Maka barang siapa mengerjakan
kebaikan seberat dzarrah(6) pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
(8)
Dan barang siapa mengerjakan kejahatan
seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula(7).
(1)
Allah SWT memberitahukan tentang
hal yang akan terjadi pada hari Kiamat, yaitu bahwa bumi akan diguncangkan
dengan guncangan yang dahsyat sehingga bangunan-bangunan di atasnya runtuh
semua. Demikian pula gunung-gunung dan perbukitan akan diratakan sehingga
menjadi datar sama sekali.
(2)
Yaitu perbendaharaannya dan
orang-orang yang telah mati yang dikubur di dalamnya. Semua itu akan
dimuntahkan ke atasnya.
(3)
Yaitu orang yang kafir kepada
kebangkitan.
(4)
Yakni memberitakan apa yang
dikerjakan di atasnya; kebaikan atau keburukan. Syaikh As Sa’diy berkata, “Bumi
akan bersaksi terhadap orang-orang yang beramal tentang apa yang mereka
kerjakan di atasnya, baik atau buruk, karena bumi termasuk para saksi terhadap
hamba tentang amal yang mereka kerjakan.” Hal itu, karena Allah SWT
memerintahkan bumi untuk memberitahukan apa yang dikerjakan di atasnya, maka ia
tidak mendurhakai perintah-Nya.
(5)
Maksudnya, pada hari itu manusia
tampil di padang mahsyar ketika Allah SWT memberikan keputusan di antara mereka
dengan keadaan yang berbeda-beda; ada yang berbahagia dan ada yang celaka. Ada
yang yang diperintahkan ke surga dan ada yang diperintahkan ke neraka. Ada yang
putih mukanya dan ada pula yang hitam dan sebagainya.
(6)
Yakni seukuran semut yang kecil.
Jika amal seukuran itu saja diperlihatkan, lalu bagaimana dengan amal yang
lebih besar dari itu? Tentu lebih diperlihatkan lagi. Allah SWT berfirman, “Pada
hari ketika setiap diri mendapatkan segala kebajikan dihadapkan kepadanya,
begitu (pula) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara
ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap
siksa-Nya. dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” (Terj.Ali
Imran: 30)
(7)
Dalam ayat di atas terdapat
targhib (dorongan) untuk mengerjakan kebaikan meskipun kecil, dan tarhib
(penakut-nakutan) tehadap perbuatan buruk meskipun ringan.
D. BACAAN
ALIF-LAM
Bacaan
Alif-Lam yaitu bacaan Alif-Lam mati yang diikuti dengan salah satu huruf
hijaiyah . Hukum bacaan Alif-Lam terbagi menjadi 2 macam yaitu Alif-Lam
Syamsiyah dan Alif-Lam Qamariyah[9].
1. Alif-Lam Syamsiyah
Alif-Lam Syamsiyah adalah Alif-Lam yang apabila bertemu
dengan huruf syamsiyah, ada 14 huruf Syamsiyah yaitu :
ت ث دذ رز س ش ص ض ط ظ ل ن
Cara
membaca Alif-LamSyamsiyah adalah dengan memasukkan
(mengidghamkan) lam sukun kehuruf-huruf syamsiyah sehingga
bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang
mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan
Alif-Lam Syamsiyah sering juga disebut dengan Idgham Syamsiyah/
(mengidghamkan) lam sukun kehuruf-huruf syamsiyah sehingga
bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang
mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan
Alif-Lam Syamsiyah sering juga disebut dengan Idgham Syamsiyah/
إِدْغَامْشَمْسِيَّةْ
Ciri-Ciri Alif-Lam Syamsiyah :
a.
Huruf Alif-Lam tidak ada harokatnya / tidak berharokat sukun. Alif-Lam
nya tidak dibaca.
b.
Adanya tanda tasydid pada huruf didepan Alif – Lam
c.
Sesudah Alif-Lam bertemu dengan huruf Syamsiyah.
Contoh :
a. التَّكَاثُرُàAlif-Lam bertemu huruf ت
b. يَوْمِ الدِّيْنِàAlif-Lam bertemu huruf د
c. يَصْدُرُالنَّاسُà Alif-Lam bertemu
huruf ن
d. الرَّحْمَنِ الرِّحِيْمِà Alif-Lam bertemu huruf ر
e. وَلاَالضَّآلِّيْنَà Alif-Lam bertemu huruf ض
f. السَّموَاتمَافِىàAlif-Lam bertemu hurufس
g. مِنَالشَّيْطَانِà Alif-Lam bertemu hurufش
2. Alif-Lam Qamariyah
Alif-LamQamariyah
adalah Alif-Lamyang apabila bertemu dengan huruf Qamariyah, ada 14 huruf Qamariyah
yaitu :
أ ب ح ج خ ع غ ف ق ك م و ه ي
Cara membaca Alif-Lam Qamariyah harus jelas (izhar),
yakni tetap kelihatanbacan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan Alif-Lam
Qamariyah sering disebut dengan Izhar Qamariyahإِظْهَارْقَمَرِيَّةْ
Ciri-Ciri Alif-Lam Syamsiyah :
a. Adanya tanda sukun pada Lam-nya.
b. Sesudah Alif-Lam bertemu dengan huruf Syamsiyah.
c. Huruf setelah Alif-Lam tidak terdapat harakat tasjid.
Contoh:
a.
أَلْهَاكُمُàAlif-Lam bertemu dengan hurufه
b.
الْبُخَارِيْàAlif-Lam bertemu dengan hurufب
c.
عِلْمَ الْيَقِيْنِàAlif-Lam bertemu dengan hurufي
d.
رَبِّ
اْلعَالَمِيْنَàAlif-Lam bertemu dengan hurufع
e.
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَàAlif-Lam bertemu dengan hurufج
f.
نَارُاللَّهِالْمُوقَدَةُàAlif-Lam bertemu dengan hurufم
g.
لَيُنْبَذَنَّفِىالْحُطَمَةِàAlif-Lam bertemu dengan hurufح
E. HADIST
TENTANG SHALAT BERJAMA’AH
Banyak hadis
tentang shalat berjamaah , beberapa diantaranya sebagai berikut:
قاَلَ الْإِمَامُ الْبُخَارِيْ رَحِمَهُ اللهُ:
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ،عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ
اللهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَصَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ
دَرَجَةً
.
Imam al-Bukhari ra berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn
Yusuf yang berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari
Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:Shalat berjama’ah lebih
utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.[10]
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلاةُ الْجَمَاعَةِ
تَفْضُلُ صَلاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً (رواه البخاري ومسلم
والترمذي والنشائي وابن ماجة وأحمد)
Artinya:Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw., bersabda:
Shalat berjamaah melebihi shalat sendirian dua puluh tujuh derajat. (H.R.
Bukhori-Muslim-Tirmidzi-AnNisa’i-Ibnu Majah-Ahmad)[11].
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,
صَلَاةُ الْجَمِيعِ تَزِيدُ عَلَى
صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَصَلَاتِهِ فِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وَأَتَى الْمَسْجِدَ لَا يُرِيدُ
إِلَّا الصَّلَاةَ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةً
وَحَطَّ عَنْهُ خَطِيئَةً حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ، وَإِذَا دَخَلَ
الْمَسْجِدَ كَانَ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَتْ تَحْبِسُهُ وَتُصَلي يَعْنِي عَلَيْهِ
الْمَلَائِكَةُ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي يُصَلِّي فِيهِ: اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ؛ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ
“Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatgandakan pahalanya 25
kali atas shalat sendirian yang dia kerjakan di rumah dan di pasar. Hal itu
apabila ia berwudhu dengan sempurna, lalu ia keluar menuju ke masjid dan tidak
ada yang mendorongnya keluar (menuju ke masjid) selain shalat. Tidaklah setiap
langkahnya kecuali akan mengangkatnya satu derajat dan menghapuskan darinya
satu kesalahan. Apabila ia shalat, malaikat akan senantiasa mendoakannya selama
ia berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah
dia.’ Salah seorang di antara kalian tetap dianggap berada dalam shalat selama
ia menanti shalat.”[12]
وَعَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:صَلَاةُ اَلرَّجُلِ مَعَ اَلرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ
وَحْدَهُ, وَصَلَاتُهُ مَعَ اَلرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ
اَلرَّجُلِ, وَمَا كَانَ أَكْثَرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اَللَّهِ
تِعالى (رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّان)
Artinya: Dari Ubay Ibnu Ka'ab Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Shalat seorang
bersama seorang lebih baik daripada shalatnya sendirian, shalat seorang bersama
dua orang lebih baik daripada shalatnya bersama seorang, dan jika lebih banyak
lebih disukai oleh Allah Ta’ala." (Riwayat Abu Dawud dan
Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban)[13].
PENUTUP
Dari pembahasan diatas yang
dapat kami simpulkan adalah:
1.
Al-Humazah
menceritakan Orang yang pengumpat dan pencela itu akan dimasukkan kedalam
Neraka Hutomah.
2.
At-Takatsur
menceritakan tentang Orang yang suka mengumpul-ngumpulkan harta hingga
bermegah-megahan akan membuat ia melalaikan ketaatannya pada Allah SWT dan ia
akan sadar ketika azal hendak menjemput.
3.
Al-Zalzalah
menceritakan tentang hari Kiamat bahwa setiap kebaikan seberat dzarrah pun akan
dibalas di akhirat dan begitu sebaliknya. Dan ketika bangkit dari kubur kita
bangkit dalam keadaan yang berbeda-beda/berkelompok-kelompok sesuai dengan amal
masing-masing.
4.
Alif-Lam Syamsiyah adalah Alif-Lam sukun bertemu dengan huruf
syamsiyah yaitu : ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
5.
Alif-Lam
Qamariyah adalah Alif-Lam sukun bertemu dengan huruf Qamariyah yaitu:أ ب ح ج خ ع غ ف ق ك م و
ه ي
6.
Salah
satu hadist mengenai shalat berjamaah yang matannya ialah:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ
صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Shalat berjamaah melebihi shalat sendirian dua puluh tujuh
derajat.
DAFTAR RUJUKAN
Al-Qur’an dan Terjemahan.
http://naniksusanti56.blogspot.co.id/2014/05/makalah-tafsir-dakwah-komunikasi.html. Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
http://tafsir.cahcepu.com/alhumazah/al-humazah-1-9/. Diakses hari
Sabtu, 11 Maret 2017.
http://santribloggerr.blogspot.co.id/2012/09/penafsiran-surat-al-humazah.html. Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
http://mahad-ib.blogspot.co.id/2011/04/tafsir-surat-at-takatsur-kles-vii-smpit_27.html . Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-zalzalah.html/ .Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
http://warohmah.com/hukum-bacaan-alif-lam/. Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
http://pusatkajianhadis.com/hadis-keutamaan-sholat-berjamaah/. Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
https://maftuh2002.wordpress.com/2013/04/10/kajian-hadits-keutamaan-shalat-berjamaah/. Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
http://asysyariah.com/kajian-utama-keutamaan-shalat-berjamaah/. Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
http://sntsusan.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-shalat-berjamaah.html . Diakses pada hari Sabtu, 11
Maret 2017.
[1]http://naniksusanti56.blogspot.co.id/2014/05/makalah-tafsir-dakwah-komunikasi.html . Diakses hari
Selasa, 11 April 2017.
[3]http://naniksusanti56.blogspot.co.id/2014/05/makalah-tafsir-dakwah-komunikasi.html . Diakses hari
Selasa, 11 April 2017.
[4]http://santribloggerr.blogspot.co.id/2012/09/penafsiran-surat-al-humazah.html. Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
[5]Al-Qur’an dan
Terjemahan.
[6]http://mahad-ib.blogspot.co.id/2011/04/tafsir-surat-at-takatsur-kles-vii-smpit_27.html . Diakses hari
Selasa, 11 April 2017.
[7]Al-Qur’an dan
Terjemahan
[10]http://pusatkajianhadis.com/hadis-keutamaan-sholat-berjamaah/ . Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
[11]https://maftuh2002.wordpress.com/2013/04/10/kajian-hadits-keutamaan-shalat-berjamaah/ . Diakses hari
Selasa, 11 April 2017.
[12]http://asysyariah.com/kajian-utama-keutamaan-shalat-berjamaah/ . Diakses hari Selasa, 11 April 2017.
[13]http://sntsusan.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-shalat-berjamaah.html. Diakses pada
hari Sabtu, 11 Maret 2017.
Komentar
Posting Komentar