Langsung ke konten utama

Kata kerja dan pembagiannya ( فِــعِــل )



MAKALAH
B A H A S A  A R A B

Kata kerja dan pembagiannya
( فِــعِــل )



Oleh : Kelompok IV
Khoirul Marzuki Hsb
Lukmanul Hakim Hsb
Lengga Safitri Hsb


PRODI PGMI
SEMESTER 1-B
DOSEN PENGAMPU : HOPMAN DAULAY, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
BARUMUN RAYA SIBUHUAN
JL. KH. DEWANTARA NO.66  SIBUHUAN

T.A. 2016/2017
 

KATA PENGANTAR
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ

Assallamualikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Kata Kerja dan Pembagiannya ( فِــعِــل ) ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang di rencanakan. Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa arab dengan dosen pengampu bapak Hopman Daulay, M.Pd.I. Sholawat dan  salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga. Semoga kita mendapat safaatnya di Yaumil Akhir nanti Amin.
Di dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan-kesulitan  dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan yang Maha Kuasa dan dari semua pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai kemampuan kami, akhirnya makalah ini dapat di selesaikan dengan baik.
Kami menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun tata cara penulisan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
                  
                                                                   Sibuhuan, 30 September 2016



                                                                                                       Pemakalah



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Pengertian Fi’il...................................................................................................... 2
B. Pembagian Fi’il...................................................................................................... 2
1. Fi’il Madhi.................................................................................................... .... 2
2. Fi’il Mudhari’.................................................................................................... 3
3. Fi’il Amar.......................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 6
        Kesimpulan.................................................................................................................. 6
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................................... 7



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari al-Qur’an  dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran islam yang harus kita pegang teguh.
Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali setelah mengetahui kaidah-kaidah bahasa arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf. Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari al-Qur’an dan Sunnah.
Ketika hendak mempelajari ilmu Nahwu dan Sharaf, kebanyakan kalangan umat Islam masih mempunyai pandangan bahwa belajar ilmu Nahwu itu sulit, Sehingga banyak juga kalangan ummat Islam yang merasa malas mungkin untuk mempelajari ilmu Nahwu dan Sharaf, memang untuk saat ini ada hal yang praktis yaitu terjemahan baik itu al-Qur’an,  Hadits serta kitab-kitab lain yang berbahasa arab yang membuat kita lebih mudah.[1]
Dalam ilmu Nahwu Sharaf ataupun pelajaran Bahasa Arab ada salah satu bagian yang disebut dengan FI’IL ( Kata Kerja).
B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang dapat kita ambil rumusan masalah yaitu :
1.    Apakah  pengertian Fi’il (Kata Kerja) ?
2.    Bagaimana pembagian Fi’il (Kata Kerja)?
C.      Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut dapat diambil tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1.    Menjelaskan pengertian Fi’il (Kata Kerja)
2.    Menjelaskan pembagian Fi’il (Kata Kerja)


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Fi’il (Kata Kerja)
 Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (baik lampau, sekarang maupun yang akan datang).[2]
Contoh :
Bekerjalah =
اُفْعُــلْ
Sedang/akan bekerja=
يَفْــعُــلُ
Telah bekerja=
فَــعَــلَ
B.       Pembagian Fi’il (Kata Kerja)
Pembagian Fi’il secara umum terbagi menjadi 3 bagian yaitu: Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’ dan Fi’il Amar.
1.    Fi’il Madhi ( فِعِـل المَاضِ )
Adalah kata kerja menunjukkan kejadian (perbuatan), yang telah terjadi atau telah berlalu.[3] Tanda-tandanya:
1)   Dapat menerima Ta’Fa’il dan Ta’Ta’nits yang disukunkan.[4]
2)   Umumnya mengandung bunyi huruf “A”[5] atau Huruf akhirnya difatahkan.
Contoh :
Telah membaca” = QORO’A  =  قَرَأَ
Aku telah membaca” = QORO’TU = قَرَأْتُ
Dia (seorang perempuan) telah membaca”  = QORO’AT =  قَرَاَت
Bentuknya : Ada 14 bentuk sesuai dhamirnya.[6]
Dengan mengambil contoh kata كَـتَـبَ  (kataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:




No
Dhamir
F.Madhi
Arti
Keterangan
1
هُـوَ
كَتَبَ
Dia (lk) telah menulis
Bentuk asli tanpa perubahan
2
هُمَـا
كَتَبَـا
Keduanya (lk) telah menulis
ا  +  pada huruf terakhir
3
هُـمْ
كَتَبُـوْ
Mereka (lk) telah menulis
+ ـــُوْ    pada huruf terakhir
4
هِـيَ
كَتَبَـتْ
Dia (pr) telah menulis
+ ـتْ   pada huruf terakhir
5
هُمَـا
كَتَبَـتَا
Keduanya (pr) telah menulis
+ ـتـَا  pada huruf terakhir
6
هُـنَّ
كَتَبْـنَ
Mereka (pr) telah menulis
+ ـْــنَ    pada huruf terakhir
7
اَنْـتَ
كَتَبْـتَ
Kamu (lk) telah menulis
+ ـْــتَ  pada huruf terakhir
8
اَنْتُمَـا
كَتَبْتُمـَا
Kalian (lk) telah menulis
+ ـْــتُمَـا pada huruf terakhir
9
اَنْتُـم
كَتَبْتُـمْ
Kalian (lk) telah menulis
+ ـْــتُمْ  pada huruf terakhir
10
اَنْـتِ
كَتَبْـتِ
Kamu (pr) telah menulis
+ ـْـتِ   pada huruf terakhir
11
اَنْتُمَـا
كَتَبْتُمَا
Kalian (pr) telah menulis
+  ـْتُمَـا  pada huruf terakhir
12
انْتُـنَّ
كَتَبْتُـنَّ
Kalian (pr) telah menulis
+ ـْـتُـنَّ  pada huruf terakhir
13
اَنَـا
كَتَبْـتُ
Saya telah menulis
+ ـْــتُ  pada huruf terakhir
14
نَحْنُ
كَتَبْـنَا
Kami, kita telah menulis
+ ــْـنَـا pada huruf terakhir

2.    Fi’il Mudhari’ فِعِـل المضارع ) (
Adalah kata kejadian dan perbuatan yang sedang berlangsung dan yang akan berlangsung.[7] Tanda-Tandanya:
1)   Saat akan berlangsung dimasuki Sin, Saufa, Lan, An dan In.
2)   Saat sedang berlangsung dimasuki Lam Taukid dan Ma Nafi.
3)   Diawali salah satu huruf mudra’ah/zaidah (أ,ن,ي,ت)
4)   Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak)[8].
Contoh :
1)   وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)”.
2)    قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku…”.
 وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati….”.
3)   Contoh huruf Mudra’ah.
HURUF
ا
ي
ن
ت
C
O
N
T
O
H
أذْهَـبُ
يَذْهَـبُ, يَذْهَبَـانِ, يَذْهَبُــونَ
نَذْهَـبُ
تَذْهَـبُ, تَذْهَبَــانِ, تَذْهِبْــنَ
4)   لاَ يَذْهَـبُ, لاَ يَشْـهَدُ, لاَ يَضْـرِبُ
Bentuknya : Ada 14 bentuk sesuai dhamirnya.[9]
Contohnya adalah dari kata kerja : يَضْـرِبُ
No
Dhamir
F.Mudhari’
Arti
Letak Perubahan
1
هُـوَ
يَضْـرِبُ
Dia (lk) sedang/ akan memukul
Akhir kata
2
هُمَـا
يَضْرِبَـانِ
Keduanya (lk) sedang/ akan memukul
Akhir kata
3
هُـمْ
يَضْرِبُـونَ
Mereka (lk) sedang/ akan memukul
Akhir kata
4
هِـيَ
تَضْـرِبُ
Dia (pr) sedang/ akan memukul
Awal kata
5
هُمَـا
تَضْرِبانِ
Keduanya (pr) sedang/ akan memukul
Awal dan akhir
6
هُـنَّ
يَضْـرِبْنَ
Mereka (pr) sedang/ akan memukul
Awal dan akhir
7
اَنْـتَ
تَضْـرِبُ
Kamu (lk) sedang/ akan memukul
Awal kata
8
اَنْتُمَـا
تَضْـرِبانِ
Kalian (lk) sedang/ akan memukul
Awal dan akhir
9
اَنْتُـم
تَضْـرِبُوْنِ
Kalian (lk) sedang/ akan memukul
Awal dan akhir
10
اَنْـتِ
تَضْـرِبِيْنَ
Kamu (pr) sedang/ akan memukul
Awal dan akhir
11
اَنْتُمَـا
تَضْـرِبَانِ
Kalian (pr) sedang/ akan memukul
Awal dan akhir
12
انْتُـنَّ
تَضْـرِبْنَ
Kalian (pr) sedang/ akan memukul
Awal dan akhir
13
اَنَـا
اَضْـرِبُ
Saya sedang/ akan memukul
Awal kata
14
نَحْنُ
نَضْـرِبُ
Kami, kita sedang/ akan memukul
Awal kata

Perbedaan bentuk Fi’il Madhi dan Fi’il Mudhari’ dari dhomirnya adalah pada tambahan hurufnya, Fi’il Madhi berubah hanya diakhir huruf saja, sedangkan Fi’il Mudhari’ berubah pada awal dan akhir huruf.
3.    Fi’il Amar  ( فِعِـل الامـر )
Adalah kata kerja bersifat memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara / masa yang akan datang.[10] Contoh:
Iqro’ = bacalah. = اقْرأْ
Tanda-tandanya :
1)        Dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. Contoh :
  Sungguh Bacalah.  = اقْرَأَنَIqro’anna =
2)        Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh:
اُكْتُبْ = Tulislah
اِقْـرَءْ = Bacalah
اِحْفَظْ = Hafalkan
Bentuknya ada 6 yaitu :
No
Dhamir
F. Amar
Arti
Perubahan
1
اَنْـتَ
اُكْـتُبْ
Menulislah kamu (lk)
Asli
2
اَنْتُمَـا
اُكْتُبَــا
Menulislah kalian (lk)
…ا
3
اَنْتُـم
اُكْـتُبُـوْا
Menulislah h kalian (lk)
…وْ
4
اَنْـتِ
اُكْـتُبِي
Menulislah kamu (pr)
…يْ
5
اَنْتُمَـا
اُكْـتُبَتَـا
Menulislah kalian (pr)
تَـا…َ
6
انْتُـنَّ
اُكْـتُبْـنَ
Menulislah kalian (pr)
… نَ
Perbedaan dengan Fi’il Madhi dengan Fi’il Amar hanya terletak pada huruf awal. Huruf awal Fi’il Madhi diganti dengan Hamzah Wasal berharkat kasrah, dan huruf akhirnya. Lihat tabel.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu:
1.    Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (baik lampau, sekarang maupun yang akan datang).
2.    Pembagian Fi’il secara umum terbagi menjadi 3 bagian yaitu: Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’ dan Fi’il Amar.
3.    Fi’il Madhi adalah kata kerja menunjukkan kejadian (perbuatan), yang telah terjadi atau telah berlalu. Tanda-tandanya Dapat menerima Ta’Fa’il dan Ta’Ta’nits yang disukunkan serta huruf akhirnya difatahkan. Bentuknya ada 14 sesuai dhamirnya.
4.    Fi’il Mudhari’ adalah kata kejadian dan perbuatan yang sedang berlangsung dan yang akan berlangsung. Tanda-Tandanya: Saat akan berlangsung dimasuki Sin, Saufa, Lan, An dan In. Saat sedang berlangsung dimasuki Lam Taukid dan Ma Nafi. Diawali salah satu huruf mudra’ah/zaidah (أ,ن,ي,ت). Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak). Bentuknya ada 14 sesuai dhamirnya.
5.    Fi’il Amar adalah kata kerja bersifat memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara / masa yang akan datang. Tanda-tandanya : Dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Bentuknya ada 6 dari dhamir (اَنْـتِ ,اَنْـتَ, اَنْتُمَـا اَنْتُمَـا ,اَنْتُـم, انْتُـنَّ )



DAFTAR RUJUKAN

1.      Sasa Nurjaman. Makalah Fi’il Mudhari (http://sathista.blogspot.co.id/2015/06/ makalah-Fi’il-mudhari.html). Diakses pada hari Sabtu, 8 Oktober 2016.
2.      Shoib Rafa’i. Pengertian Fi’il dan Pembagiannya (http://coretanskripsi.blogspot.co.id /2015/04/pengertian-Fi’il-dan-pembagiannya. html). Diakses pada hari Kamis 29 September 2016.
3.      Moch.Anwar. 2015. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut Penjelasannya.Bandung: Sinar Baru Algesindo. Hlm 55.
4.      Anonim. Kata Kerja Fi’il Madhi Mudhari’ dan Amar (https://nahwusharaf. wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-Fi’il/Fi’il-madhi-Fi’il-mudhari-Fi’il-amar/). Diakses pada hari Kamis 29 September 2016.
5.      Aninisa. Makalah Bahasa Arab Fi’il (http://annisa-mardhotilla.blogspot.co.id/  2012/02/makalah-bahasa-arab-fiil. html). Diakses pada hari Kamis 8 Oktober 2016.
6.      Anonim. Fi’il Kata Kerja Belajar Bahasa Arab (http://pondok.omasae.com/2013 /07/Fi’il-kata-kerja-belajar-bahasa-arab.html). Diakses pada hari Kamis 29 September 2016.





[1] Sasa Nurjaman. Makalah Fi’il Mudhari (http://sathista.blogspot.co.id/2015/06/makalah-Fi’il-mudhari.html). Diakses pada hari Sabtu, 8 Oktober 2016.

[2]Shoib Rafa’i. Pengertian Fi’il dan Pembagiannya (http://coretanskripsi.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-Fi’il-dan-pembagiannya.html). Diakses pada hari Kamis 29 September 2016.

[3] Moch.Anwar. 2015. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut Penjelasannya.Bandung: Sinar Baru Algesindo. Hlm 55.
[4]Anonim. Kata Kerja Fi’il Madhi Mudhari’ dan Amar (https://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-Fi’il/Fi’il-madhi-Fi’il-mudhari-Fi’il-amar/). Diakses pada hari Kamis 29 September 2016.
[5] Aninisa. Makalah Bahasa Arab Fi’il (http://annisa-mardhotilla.blogspot.co.id/2012/02/makalah-bahasa-arab-fiil.html). Diakses pada hari Kamis 8 Oktober 2016.
[6] Anonim. Fi’il Kata Kerja Belajar Bahasa Arab. ( http://pondok.omasae.com/2013/07/Fi’il-kata-kerja-belajar-bahasa-arab.html). Diakses pada hari Kamis 29 September 2016.
[7] Moch.Anwar. 2015. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut Penjelasannya.Bandung: Sinar Baru Algesindo. Hlm 55
[8] Sasa Nurjaman. Makalah Fi’il Mudhari (http://sathista.blogspot.co.id/2015/06/makalah-Fi’il-mudhari.html). Diakses pada hari Sabtu, 8 Oktober 2016.
[9] Shoib Rafa’i. Pengertian Fi’il dan Pembagiannya (http://coretanskripsi.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-Fi’il-dan-pembagiannya.html). Diakses pada hari Kamis 29 September 2016.
[10] Anonim. Kata Kerja Fi’il Madhi Mudhari’ dan Amar (https://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-Fi’il/Fi’il-madhi-Fi’il-mudhari-Fi’il-amar/). Diakses pada hari Kamis 29 September 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MUNAKAHAT (PERNIKAHAN)

M A K A L A H   MUNAKAHAT (PERNIKAHAN)     OLEH: KELOMPOK V KHOIRUL MARZUKI HSB JUMADI PRODI PGMI II-B MATA KULIAH : FIQIH DOSEN PENGAMPU : HOPMAN DAULAY, M.Pd.I Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya Sibuhuan JL.KH.DEWANTARA NO.66 B SIBUHUAN T.A. 2016/2017 KATA PENGANTAR بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Assalamua’alaikum Wr.Wb..... Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga   makalah yang berjudul “ Munakahat (Pernikahan) ” ini bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dari bapak Hopman Daulay, M.Pd.I . Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga. Aamiin. Di dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan yang Maha Kuasa dan dari semua pihak serta dengan usaha yang semaksimal mungkin, sehingga...